PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM BIDANG STUDI QURAN HADIS DI MTs ARAFAH BITUNG
Oleh: Normawati Sunusi
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha secara sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui upaya bimbingan, pengajaran dan penelitian
untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab II,
yaitu dasar, fungsi, dan tujuan pendidkan bahwa: Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.[1]
Bagian penting dari strategi mengajar, yakni
upaya seorang guru dalam mengatur dan menggunakan variable-variabel
pengajaran dengan mempengaruhi peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya, pengaruh yang dimaksud adalah memberikan motivasi
kepada peserta didik agar dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Peranan
motivasi dalam belajar mengajar memegang peranan penting yang harus
senantiasa dilakukan hanya pada langkah pertama saja, melainkan perlu pula
dibimbing pada keadaan bila si pelajar tidak tercapainya kebutuhan yang
memuaskan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah
yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini, yakni:
1.
Bagaimana motivasi belajar siswa dalam
bidang studi Quran Hadis di MTs Arafah Bitung?
2.
Bagaimana pretasi belajar siswa dalam
bidang studi Quran Hadis di MTs Arafah Bitung?
3.
Seberapa besar pengaruh motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang studi Quran Hadis di MTs
Arafah Bitung?
C.
Hipotesis.
Adapun hipotesis atau dugaan sementara,
adalah:
1.
Motivasi belajar siswa dalam bidang
studi Quran hadis cukup tinggi
2.
Prestasi belajar siswa dalam bidang
studi Quran hadis bervariasi
3.
Pengaruh motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar dalam bidang studi Quran hadis cukup signifikan.
D.
Konstruksi Teori
Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik
diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan
tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks
pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk
belajar. Berdasarkan sumber penyebabnya motivasi dikategorikan menjadi
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sumber motivasi intrinsik adalah minat,
kesenangan, kebutuhan yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan motivasi
ekstrinsik sangat tergantung pada faktor luar sebagai konsekuensi perilaku.
Guru dapat melakukan tindakan atau kegiatan untuk mengubah motivasi siswa
dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.[2]
Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik
dan motivasi ektrinsik: a) Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari
dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi
atas dasar kemauan sendiri; b) Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul
sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa
mau melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi
pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri
siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian
biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin
tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai
gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan
perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam
dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak
diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik
sehingga ia mau melakukan belajar.[3]
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan
oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1)
Menjelaskan tujuan belajar ke peserta
didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang
guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya
kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2)
Pemberian Hadiah. Berikan hadiah untuk
siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa
belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan
termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3)
Saingan/kompetisi. Guru berusaha
mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya.
4)
Pemmberian Pujian. Sudah sepantasnya
siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya
pujian yang bersifat membangun.
5)
Pemberian Hukuman. Hukuman diberikan
kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini
diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha
memacu motivasi belajarnya.
6)
Membangkitkan dorongan kepada anak
didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7)
Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
8)
Membantu kesulitan belajar anak didik
secara individual maupun kelompok
9)
Menggunakan metode yang bervariasi,
dan
10)
Menggunakan media yang baik dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran
Prestasi adalah
perolehan atau hasil yang telah dicapai (dari suatu usaha), yang didasarkan
pada nilai atau ukuran-ukuran tertentu.[4]
Syaiful Bahri Djamarah merumuskan makna kata-kata “prestasi” dan “belajar”,
ia mengatakan bahwa prestasi pada dasarnya adalah aktivitas, sedangkan
belajar pada dasarnya suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri
individu, yakni perubahan tingkah laku. Dengan demikian prestasi belajar
adalah suatu hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
perubahan dalam individu sebagai aktivitas dalam belajar.[5]
Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar ada dua yakni factor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal, mencakup; faktor biologis, faktor psikologis, dan
faktor kematangan fisik dan psikhis. Adapun faktor eksternal, mencakup;
faktor sosial (keluarga, sekolah, dan masyarakat), faktor budaya, faktor
spiritual, dan faktor lingkungan fisik (fasilitas rumah, fasilitas belajar
dan iklim).[6]
E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan jumlah populasi yang sedikit (60 orang siswa),
jadi menurut penulis tidak perlu menarik sample. Teknk pengumpulan data
melalui angket, wawancara, pengamatan, dan dokumentasi, instrument
penelitiannya dengan menggunakan pedoman kuesioner, pedoman wawancara, lembar
pengamatan, dan pengumpulan dokumen siswa bersangkutan. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis statistik, yakni korelasi produc moment untuk uji
hipotesis seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar,
dan sebagian data diolah dengan teknik deskriptif untuk hipotesis yang lain.
|
[1]Undang-Undang
RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Cet. I; Jakarta: Sinar
Grafika, 2003), h. 6.
[2]Pakde Sofa, Motivasi dalam pembelajaran, Massofa, 20
Januari 2008, diakses tanggal 6 Juli 2008 (http://massofa.wordpress.com/2008/01/20/motivasi-dalam-pembelajaran).
[3]M. Sobri
Sutikno, Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa,
Bruderfic, 15 April 2007, diakses
tanggal 6 Juli 2008. (http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html).
[4]M.
Dahlan. Y. Al-Barry dan L. Lya Sofyan Yacub, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri
Intelektual (Surabaya: Target Press, 2003), h. 630.
[6]Lihat!
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.
130-131.
Asli... aQ salut, Allahu yubariku fik.....
BalasHapusinsyaAllah sy jg akan menjadikan pertimbangan dn contoh untuk bayhan proposal thesis s2 saya...
Syukrn...