Minggu, 23 Mei 2010

Contoh Rencana Proposal Tesis

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI QURAN HADIS DI MTs ARAFAH BITUNG
Oleh: Normawati Sunusi
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha secara sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui upaya bimbingan, pengajaran dan penelitian untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab II, yaitu dasar, fungsi, dan tujuan pendidkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[1]
Bagian penting dari strategi mengajar, yakni upaya seorang guru dalam mengatur dan menggunakan variable-variabel pengajaran dengan mempengaruhi peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, pengaruh yang dimaksud adalah memberikan motivasi kepada peserta didik agar dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Peranan motivasi dalam belajar mengajar memegang peranan penting yang harus senantiasa dilakukan hanya pada langkah pertama saja, melainkan perlu pula dibimbing pada keadaan bila si pelajar tidak tercapainya kebutuhan yang memuaskan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yakni:
1.     Bagaimana motivasi belajar siswa dalam bidang studi Quran Hadis di MTs Arafah Bitung?
2.     Bagaimana pretasi belajar siswa dalam bidang studi Quran Hadis di MTs Arafah Bitung?
3.     Seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang studi Quran Hadis di MTs Arafah Bitung?
C. Hipotesis.
Adapun hipotesis atau dugaan sementara, adalah:
1.     Motivasi belajar siswa dalam bidang studi Quran hadis cukup tinggi
2.     Prestasi belajar siswa dalam bidang studi Quran hadis bervariasi
3.     Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar dalam bidang studi Quran hadis cukup signifikan.
D. Konstruksi Teori
Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Berdasarkan sumber penyebabnya motivasi dikategorikan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sumber motivasi intrinsik adalah minat, kesenangan, kebutuhan yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan motivasi ekstrinsik sangat tergantung pada faktor luar sebagai konsekuensi perilaku. Guru dapat melakukan tindakan atau kegiatan untuk mengubah motivasi siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.[2]
Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik: a) Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri; b) Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.[3]
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1)         Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2)         Pemberian Hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3)         Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4)         Pemmberian Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5)         Pemberian Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6)         Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7)         Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
8)         Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9)         Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10)    Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Prestasi adalah perolehan atau hasil yang telah dicapai (dari suatu usaha), yang didasarkan pada nilai atau ukuran-ukuran tertentu.[4] Syaiful Bahri Djamarah merumuskan makna kata-kata “prestasi” dan “belajar”, ia mengatakan bahwa prestasi pada dasarnya adalah aktivitas, sedangkan belajar pada dasarnya suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah laku. Dengan demikian prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai aktivitas dalam belajar.[5]
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yakni factor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, mencakup; faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor kematangan fisik dan psikhis. Adapun faktor eksternal, mencakup; faktor sosial (keluarga, sekolah, dan masyarakat), faktor budaya, faktor spiritual, dan faktor lingkungan fisik (fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim).[6]
E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jumlah populasi yang sedikit (60 orang siswa), jadi menurut penulis tidak perlu menarik sample. Teknk pengumpulan data melalui angket, wawancara, pengamatan, dan dokumentasi, instrument penelitiannya dengan menggunakan pedoman kuesioner, pedoman wawancara, lembar pengamatan, dan pengumpulan dokumen siswa bersangkutan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik, yakni korelasi produc moment untuk uji hipotesis seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar, dan sebagian data diolah dengan teknik deskriptif untuk hipotesis yang lain.



[1]Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Cet. I; Jakarta: Sinar Grafika, 2003), h. 6.
[2]Pakde Sofa, Motivasi dalam pembelajaran, Massofa, 20 Januari 2008, diakses tanggal 6 Juli 2008 (http://massofa.wordpress.com/2008/01/20/motivasi-dalam-pembelajaran).
[3]M. Sobri Sutikno, Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa, Bruderfic,          15 April 2007, diakses tanggal 6 Juli 2008. (http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html).
[4]M. Dahlan. Y. Al-Barry dan L. Lya Sofyan Yacub, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual (Surabaya: Target Press, 2003), h. 630.
[5]Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1995),          h. 84.
[6]Lihat! Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar  (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 130-131.

1 komentar:

  1. Asli... aQ salut, Allahu yubariku fik.....
    insyaAllah sy jg akan menjadikan pertimbangan dn contoh untuk bayhan proposal thesis s2 saya...
    Syukrn...

    BalasHapus